Rabu 08 Apr 2015 11:34 WIB

Satu Dekade RBC-Sinergi Foundation Layani Mereka yang Terpinggirkan

Logo RBC
Foto: dok RBC
Logo RBC

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Waktu 10 Tahun lalu, 11 Oktober 2004, bagi Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) belumlah apa-apa. Ia hanya sebuah ikhtiar kecil dari mimpi besar para pegiat dakwah sosial di Sinergi Foundation. Belum ada lahan permanen waktu itu. Hanya sebuah rumah tinggal biasa di Jl. Holis 127, Bandung, yang dikontrak khusus agar para ibu dari kalangan lemah segera mendapat fasilitas persalinan selayak sesamanya. Tentunya, hal itu agar tak ada lagi yang nyaris tergadaikan akidahnya, lantaran tak ada biaya untuk persalinan.

Dulu, ketika masih sebatas program Bebas Bea Bersalin di Bulan Ramadhan 1424 H, memiliki rumah bersalin sendiri seperti ‘pungguk merindukan bulan’. Dompet Dhuafa Bandung-embrio Sinergi Foundation- masih belum yakin, bahwa program tersebut akan disambut kepedulian dari berbagai kalangan. Maka, sebagai trigger, kerja sama dengan Rumah Sakit (RSAI Bandung) pun diselenggarakan, untuk melayani persalinan para dhuafa yang papa.

Itulah keajaiban doa orang-orang tak berpunya. Mereka sabar dalam iman, di tengah himpit derita yang seperti tak kunjung berkesudahan. Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, marjinalisasi, dan stigma miring sejenis, menjadi santapan harian dengan bahasa khasnya.

“Peminat lumayan banyak. Berbanding lurus dengan jumlah keluarga miskin di Bandung dan sekitarnya yang terus saja menanjak. Wajar jika biaya membengkak. Meski ada kerja sama khusus, namun tetap ada selisih harga yang cukup lumayan dibandingkan jika memiliki tempat plus perlengkapan persalinan standar sendiri. Dan tentu tak gampang,” kata Marketing Komunikasi Sinergi Foudation, Taufiq Hidayat, Rabu (8/4).

Namun, kata dia, ada semangat dan optimisme untuk menggali potensi peduli. Abstrak, tapi menjadi dorongan kuat untuk beraksi, mengail di kolam empati yang masih perawan. “Bismillah, 11 Oktober 2004, RBC pun hadir di Jl. Holis 127, di sepetak bangunan kontrak, wilayah Bandung sebelah Barat. Ruang yang tak begitu luas itu dioptimalkan menjadi 2 kamar nifas, 1 kamar bersalin, 1 ruang pertemuan, dan ruang pemeriksaan dokter,” ujarnya.

Wakaf tunai, bahan bangunan dan alat kesehatan

Kampanye wakaf pun digulirkan kemudian. Dengan Rp 1 Juta, Anda sudah berwakaf! Begitu kira-kira, slogan sosialisasi di awal. Sampai kemudian, salah seorang tokoh Cigondewah, Bandung, rela mewakafkan sebidang tanah seluas 1.500 m2 di Jl. Holis 448 A, Bandung, untuk keberlangsungan fasilitas Bersalin Cuma-Cuma bagi kalangan dhuafa ini. Ia prihatin, jika aset sosial masyarakat Jabar ini terus berlangsung di bangunan kontrak, sedangkan jumlah member (anggota) terus meningkat.

“Masyarakat mulai paham,” kata Tri. Wujud wakaf ternyata tidak harus berupa sebidang tanah, seperti lazimnya pengetahuan yang diterima selama ini. Maka logis, jika kepedulian pun lantas mengalir deras. Wakaf Tunai berlanjut ke Wakaf Bahan Bangunan di awal 2006, untuk menjadikan 1.500 m2 tanah tadi menjadi bangunan berarti. Kemudian disusul program Wakaf Alat Kesehatan, untuk melengkapi fasilitas pelayanan di RBC-Sinergi Foundation.

1 Dekade RBC-Sinergi Foundation

Di RBC-Sinergi Foundation, para ibu kalangan dhuafa tak perlu khawatir mendengar umpatan para petugas jaga karena tak mampu menebus biaya persalinan bayi yang baru saja dilahirkannya. Di sana, di RBC-Sinergi Foundation, para ibu kalangan dhuafa tak harus berpikir mendapat perlakuan kelas dua, hanya karena tampilan fisik lusuh tak berhias untaian permata, seperti halnya orang-orang berpunya.

Di sana, di RBC-Sinergi Foundation para ibu kalangan dhuafa tak usah risau akan menjadi korban malpraktik seperti yang sering menghias halaman media massa, karena ada dokter harian, bidan, dan perawat yang senantiasa siaga 24 jam untuk memaksimalkan layanan. Di sana, di RBC-Sinergi Foundation deras empati mengalir, menyambung asa dhuafa yang nyaris terputus, terdera realitas yang seringkali tak peduli. Di sana, di RBC-Sinergi Foundation, ada ukhuwah yang merekat erat tanpa sekat strata sosial.

Alhamdulillah, resmi mulai Bulan Juli 2007, Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) - Sinergi Foundation, pindah ke Gedung Wakaf RBC, Jl. Holis 448 A. Namun itu bukan sebuah ujung perjalanan. Karena peduli, tak mengenal kesudahan.

Sepenggal waktu berlalu, sampai kini 2014, RBC-Sinergi Foundation melebarkan sayapnya ke wilayah Soreng, Kabupaten Bandung. Di sana ada semacam satelit untuk memudahkan layanan para anggota yang tak sedikit berasal dari wilayah sekitar Kabupaten Bandung.

Di usianya yang menjejak tahun ke-10, denyut aktivitas di RBC-Sinergi Foundation seperti nadi metropolis, tak pernah berhenti, terus mengalir. Itulah Konsekuensi excellent service, 24 jam melayani persalinan Cuma-Cuma ibu-ibu kalangan dhuafa. Kini, per 31Agustus 2014 tercatat, sejumlah 45.540 pemeriksaan kehamilan, 24.230 pemeriksaan kesehatan ibu dan anak,15.383 imunisasi, dan 11.964 layanan KB berlangsung di sana. Termasuk 5.722 persalinan,

dari 6.841 ibu yang terdaftar sebagai member RBC – Sinergi Foundation.

Demikian sepenggal kiprah 1 dekade RBC- Sinergi Foundation melayani mereka yang terpinggirkan ditepian zaman. “Dan di usia yang ke-10 Tahun, sebuah kebahagian bagi kami menggelar spesial ta’lim member RBC-SF (salah satu kegiatan member) kali ini akan dihadiri Atalia Praratya Kamil istri Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Bunda Rani Razak Nu’man, pada Rabu (8/4). Kegiatan ini bertempat di Kantor RBC-Sinergi Foundation, J. Holis 448 A,” kata Tri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement