Rabu 08 Apr 2015 19:00 WIB

Proyek Terminal Tirtonadi Janggal, Pemkot Solo Dilaporkan ke KPPU

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Tender Proyek (Ilustrasi)
Foto: IST
Tender Proyek (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Solo Institute Civil Policy and Development (SIPDEPT) melaporkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Laporan ini terkait dengan atas dugaan persengkongkolan atau kompetisi tidak transparan atas lelang dua proyek.

“Masalahnya, dalam setiap lelang hanya diikuti tiga sampai empat  peserta. Dari tiga-empat peserta itu kemudian hanya hanya peserta yang mengajukan penawaran serius,” ujar Ketua SIPDEPT Arif Sahudi, Rabu (8/4).

Laporan itu disampaikan atas telaah pada sejumlah proyek pembangunan Terminal Induk Tirtonadi, Solo, proyek 2013 dan 2014 dan pembangunan Kantor Pelayanan 2014 dan 2015.

Menurut Arif, pada proyek pembangunan Kantor Pelayanan 2014 dimenangkan PT Surya Bayu Sejahtera. Pada proyek Pembangunan Kantor Pelayanan Kantor 2015 dimenangkan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa.

Sedangkan untuk proyek pembangunan Terminal Induk Tirtonadi tahun 2013 dimenangkan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa, dan pada 2014 dimenangkan PT Surya Bayu Sejahtera.

Berdasar informasi yang diperoleh dari Web LPSE (Lembaga Pengadaan Sistem Elektronik), menurut Arif, pemenang proyek kontraktor yang sama, dan hanya selang seling saja.

Menurut Arif, kontraktor pemenang pada proyek itu juga memenangkan lelang dengan penawaran yang hanya selisih Rp 100- Rp 200 juta dari harga penawaran. Hal itu berbeda dengan pemenang lelang pembangunan Museum Keris, dimana selisih lelangnya bisa mencapai Rp 1,5 miliar.

“Proses ini, nampaknya hanya untuk sekadar memenuhi persyaratan untuk menghindari batal, atau gagal lelang,” ujar Arif.

Temuan SIPDEPT, juga ditembuskan ke Pimpinan DPRD Solo dan Walikota Solo. Arif berharap, temuan tersebut bisa menjadi evaluasi dalam penyelenggaraan lelang proyek-proyek Pemkot Solo, agar tidak terjadi pemborosan kas daerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement