REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekas pemain Persebaya Surabaya, Johan Ibo ditangkap aparat Polsek Gubeng, Surabaya. Pesepak bola asal Papua itu diduga berusaha melakukan penyuapan pada tiga pemain Pusamania Borneo FC. Penangkapan Ibo sendiri terjadi ini dilakukan di salah satu restoran cepat saji di pusat Kota Pahlawan pada Selasa (7/4) malam.
Menyikapi penangkapan itu, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan memberikan apresiasi kepada pemain Pusamania Borneo FC yang menolak tawaran mafia tersebut. Tidak hanya itu, pemain dan manajemen tim berjuluk Pesut Etam itu, juga berani melaporkan Ibo ke pihak berwajib. Sehingga kepolisian setempat bisa menangkap Ibo.
"Kami apresiasi mereka. Selain itu saya Chairman Integrity Department saya melakukan investigasi lebih lanjut. Penanganan oleh Polisi dengan menginterograsi Johan Ibo kita apresiasi," ujar Hinca saat dihubungi, Rabu (8/4).
Mantan pemain Persebaya dan Arema tersebut diduga dibantu salah seorang pemain asing asal Mali bernama Sylla Mbamba dalam melakukan aksinya. Hal tersebut disampaikan langsung oleh manajer Borneo FC, Danri Dauri. Namun, saat Ibo ditangkap di salah satu restoran cepat saji di Surabaya, Mbamba kabur berhasil kabur.
Hinca menyatakan, pihaknya sudah langsung berkonsultasi dengan Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) guna menyelesaikan praktik mafia sepak bola tersebut. "PSSI membantunya dan akan terus menelusuri siapa network match fixing ini. Saya sudah koordinasi dengan AFC dan kami bekerja bersama," katanya.