Rabu 08 Apr 2015 13:23 WIB

Mario Masuk Roda Pesawat, Bandara Diminta Introspeksi

Rep: C18/ Red: Ilham
Pesawat Garuda parkir di Bandara Soekarno Hatta,Cengkareng, Banten.
Foto: Republika/Musiron
Pesawat Garuda parkir di Bandara Soekarno Hatta,Cengkareng, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bobolnya pengamanan di bandara Sultan Syarif Kasim II dapat dijadikan bahan koreksi terkait keamanan jalur transportasi udara. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan pengamat transportasi, Djoko Setijowarno.

"Harus mulai introspeksi," kata Djoko saat dihubungi Republika, Rabu (8/4) di Tangerang.

Seperti diketahui, keamanan bandara di Pekanbaru bobol menyusul masuknya seorang warga, Mario Steven Ambarita ke landasan pacu pesawat. Djoko menilai lemah sistem pengaman di bandara tersebut.

Djoko menilai, banyak sistem yang harus diperbaiki terkait pengamanan di bandara. Hal itu berlaku bukan hanya di bandara Pekanbaru, melainkan juga di semua bandara Indonesia.

"Bandara bertanggung jawab penuh atas keselamatan penumpang. Bukan hanya dalam terminal, tapi juga di luar terminal," tegas Djoko.

Djoko menjelaskan, setiap bandara seharusnya mengawasi keselamatan penumpang di tiap area bandara. Penjagaan keamanan tersebut dilakukan bukan hanya dalam area penumpang, tapi juga di luar area penumpang. Pasalnya, kata Djoko, masuknya orang tanpa identitas di zona terlarang dapat mengancam keselamatan satu pesawat.

Kemarin, Mario Steven Ambarita berhasil menyusup kedalam pesawat Garuda GA 177 jurusan Pekanbaru-Jakarta.

Mario berhasil menerobos pengamanan bandara secara diam-diam dan tanpa diketahui naik saat pesawat bersiap terbang di landasan pacu. Saat ini Mario masih diamankan di kantor otoritas bandara Soekarno-Hatta. 

Sebelumnya, Mario ditemukan lemas setelah pesawat mendarat di bandara Soekarno-Hatta. Satu jam perjalanan dari Pekanbaru ke Jakarta, Mario bertahan di bagian kanan roda belakang pesawat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement