REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pihak tertentu yang berupaya merobek-robek hukum yang ada di negeri ini akan menerima konsekuensinya sendiri.
"Kita (Koalisi Merah Putih) ingin kesejukan, tapi tolong jaga hukum, jangan robek-robek hukum. Kalau anda merobek hukum, anda akan merasakan konsekuensi, siapa menabur angin dia akan menuai badai," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Pelantikan Pengurus Pusat Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Rabu (8/4).
Prabowo tidak spesifik menyatakan kepada siapa pernyataannya ditujukan. Prabowo hanya menegaskan pihaknya kecewa apabila ada rekan-rekan anggota KMP yang diganggu oleh mental kolonial dan imperialis dengan politik adu domba.
"Kami kecewa kalau ada rekan kami anggota KMP yang 'diusrek-usrek', 'diganggu-ganggu', 'diobok-obok'. Ini mental kolonial, mental imperialis, dari dulu tokoh-tokoh bangsa selalu diadu domba," kata dia.
Prabowo mengatakan pada zaman kerajaan tempo dulu perebutan kekuasaan dilakoni pangeran melawan pangeran, tapi saat ini ketua umum partai dilawan oleh anak buah yang dibesarkannya sendiri.
"Kami prihatin dengan adanya upaya-upaya dari beberapa oknum yang menurut saya tidak arif. Oknum-oknum ini mungkin mengira politik adalah menang-menangan saja," kata dia.
Prabowo mengusulkan agar politik janganlah menjadi ajang rebut-merebut demi memenangkan kepentingan golongan sendiri. Melainkan, kata dia, harus menjadi usaha bersama dalam memperbaiki kehidupan.