Rabu 08 Apr 2015 18:04 WIB

Istana Kaji Pencabutan Tunjangan Kendaraan Eselon I

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
 Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto berbicara dalam seminar Digital Diplomasi di Jakarta, Rabu (8/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto berbicara dalam seminar Digital Diplomasi di Jakarta, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana menyatakan akan mengkaji usulan DPR RI yang meminta presiden ikut mencabut tunjangan kendaraan bagi pejabat eselon I demi menghemat uang negara.

"Kami kaji dulu kalau ada pemikiran seperti itu," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Rabu (8/4).

Menurut Andi, Perpres baru untuk membatalkan Perpres Nomor 39 Tahun 2015 tentang kenaikan tunjangan uang muka kendaraan bagi pejabat di lembaga tinggi negara telah ditandatangani presiden pada Selasa (7/4). Saat ini, Perpres tersebut tengah berada di Kementerian Hukum dan HAM untuk diundangkan.

"Seingat saya sudah turun kemarin," kata dia.

Seperti diketahui, keputusan Presiden Jokowi yang mencabut Perpres kenaikan tunjangan uang muka kendaraan bagi lembaga tinggi negara dinilai tak cukup. DPR RI juga meminta presiden mencabut tunjangan kendaraan bagi pejabat eselon I.

"Tunjangan eselon I harus dicabut juga," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Dia menambahkan, presiden harus menjadikan peristiwa kecerobohannya menandatangani Perpres sebagai momentum untuk melakukan penghematan lebih banyak lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement