REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah mengaku kaget setelah melihat video yang diduga Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Kurdi Matin yang mengajak masyarakat Banten merampok APBD. Asep tidak menyangka perkataan tersebut dapat keluar dari seorang pimpinan Banten.
Menurut Asep, sebagai pimpinan, seorang Sekretaris Daerah tak pantas mengeluarkan pernyataan yang seolah mengajak merampok APBD. Menurut Asep, Kurdi terpilih melalui uji kelayakan dan kepatutan. Bahkan, Kurdi mampu menyisihkan beberapa kandidiat calon Sekda dan dia terpilih sebagai Sekda.
“Saya baru kemaren karena banyaknya pemeberitaan yang mengabarkan ke saya bahkan ada yang mengirim ke saya, tentang video sekda yang statmen bahwa untuk masyarakat Banten kalo merampok APBD itu sah, itu saya juga terkaget-kaget,” kata Asep Rahmtulah kepada sejumlah wartawan, Kamis (9/4).
Asep mengaku tidak menegerti dan tidak mengetahui kenapa seorang Kurdi Matin dapat mengeluarkan statemen seperti itu. Apapun maksud yang ingin disampaikan Kurdi. Asep mengatakan seharusnya seorang sekda harus menjadi contoh bukan memberikan intruksi yang dapat merusak nama baik Banten.
Video yang direkam dengan menggunakan telepon genggam tersebut berdurasi 45 detik, yang mengambarkan sekda Banten tengah mengbrol dengan sejumlah orang dalam sebuah kantor. Video yang diunggah oleh akun bernama Nur Aini pada tanggal 5 april 2015 diambil gambar pun diambil dengan cara sembunyi-sembunyi.
Pada video tersebut, Kurdi mengatakan bahwa jika warga Banten merampok APBD Banten pun sah saja. “Karena dimanfaatkan oleh warga banten sendiri, begitulah kalau kasarnya mah,” ungkapnya dalam video tersebut.
Sementara, saat dikonfirmasi langsung via telepon, Kurdi mengatakan tidak pernah berbicara seperti itu, karenanya dia telah menggunakan tim teknologi informasi (IT) Pemprov Banten untuk memeriksa terkait keaslian konten tersebut.
“Saya sama tim IT sedang meneliti terlebih dahulu terkait konten dan judulnya, karena saya sendiri tidak pernah merasa berbicara seperti itu,” kata Kurdi.