Jumat 10 Apr 2015 07:15 WIB

LAKU PANDAI Menyediakan Produk Keuangan yang Sederhana

 Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kiri), Direktur BCA Suwignyo Budiman (kedua kiri), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga kiri), Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono (keti
Foto: BCA
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kiri), Direktur BCA Suwignyo Budiman (kedua kiri), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga kiri), Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono (keti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan program LAKU PANDAI (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif). Laku Pandai ditujukan  kepada masyarakat yang belum mengenal, menggunakan, atau mendapatkan layanan perbankan dan keuangan lainnya melalui kerjasama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

“LAKU PANDAI akan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum terjangkau layanan keuangan saat ini,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Kamis (26/3).

LAKU PANDAI juga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyimpan dan memanfaatkan uang yang dimilikinya dengan lebih murah, aman, dan cepat.Masyarakat di daerah remote area .

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung penuh upaya OJK dalam menerapkan program LAKU PANDAI. Sebagai langkah awal, BCA mengembangkan pilot project LAKU di daerah. Sebagaimana pada Senin (6/4) dilakukan peluncuran LAKU di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Grobogan mencakup 9 kecamatan, yang mata pencaharian penduduknya didominasi dalam bidang pertanian atau perternakan.

 

Kegiatan peluncuran LAKU ini dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 Mulya E. Siregar, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 Irwan Lubis, Komisaris BCA Cyrillus Harinowo, Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur BCA Armand W. Hartono, dan pejabat daerah setempat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BCA dalam mengimplementasikan LAKU PANDAI dengan media kartu bernama LAKU. Kartu ini dinilai lebih mudah digunakan bagi masyarakat di pedesaan, selain mengantisipasi  infrastruktur listrik dan telekomunikasi relative yang terbatas . "Menurut kami, kartu mudah dibawa ke mana saja. Harganya juga murah," ujar Jahja Setiaatmadja.

Saat ini, fitur LAKU dapat digunakan untuk melakukan transaksi keuangan dasar (Basic Saving Account/BSA), antara lain pembukaan dan penutupan rekening, setoran dan tarikan tunai, inquiry mutasi rekening, serta cek saldo.

Ada batas maksimum saldo dan transaksi pendebetan rekening yang ditetapkan oleh bank, namun kedua batas tersebut tidak boleh melebihi yang ditetapkan oleh Peraturan OJK  (POJK), yaitu untuk saldo setiap saat maksimal Rp 20 juta dan untuk transaksi debet kumulatif selama sebulan maksimal Rp 5juta.

Ke depan, fitur produk ini dapat dikembangkan mengacu pada kebutuhan dan tujuan dari pengembangan produk yang dimaksudkan.  

“Kami berharap LAKU dapat memfasilitasi masyarakat untuk lebih dekat dan mengenal layanan perbankan, khususnya dalam menumbuhkan budaya menabung,” ungkap Jahja.

Sebagaimana tujuan pengembangan produk, maka LAKU merupakan rekening simpanan atau tabungan perorangan, dengan persyaratan yang mudah dipenuhi.  “Untuk lebih mendekatkan dan memudahkan, masyarakat dapat dengan mudah melakukan pembukaan rekening maupun transaksi, karena cukup mendatangi lokasi agen LAKU di sekitar kediaman, dan tidak perlu ke kantor cabang BCA,” imbuhnya.

Menurut Jahja, agen LAKU akan dipilih yang memiliki kemampuan, kredibilitas, reputasi, dan integritas serta dididik agar mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menabung secara rutin, karena agen adalah ujung tombak di program tersebut. BCA menargetkan 3 ribu agen LAKU hingga akhir tahun 2015, terutama untuk melakukan penetrasi pasar keuangan di wilayah terpencil. (ADV)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement