REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kanada, Rabu, melakukan serangan udara pertamanya di Suriah sekaligus memperluas kontribusi Ottawa terhadap koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dalam melawan Negara Islam (IS) setelah parlemen Kanada menyetujui untuk berperan lebih dalam konflik tersebut.
Dua pesawat F-18 menyerang lokasi yang menjadi posisi kelompok IS di dekat Raqqa, Suriah, menggunakan amunisi otomatis sebelum kemudian kembali ke markas, kata otoritas militer.
Serangan di dekat Raqqa, yang menjadi basis kelompok IS, dilakukan dengan mengerahkan 10 pesawat tempur, termasuk enam pesawat milik AS.
Serangan yang dilancarkan oleh Kanada semula terbatas hanya di wilayah Irak, namun pada akhir Maret meloloskan izin untuk memungkinkan pesawat tempur Kanada menyasar target IS di wilayah Suriah.
Anggota parlemen oposisi berpendapat bahwa Kanada tidak perlu memperdalam keterlibatannya dalam perang yang berlangsung lama dan kompleks itu.
Kanada pertama kali bergabung dengan koalisi anti-IS pada November dengan mengerahkan sekitar 70 pasukan khusus demi melatih kelompok etnis Kurdi untuk melawan IS di bagian utara Irak.
Meskipun operasi militer darat dan udara dilakukan lebih dahulu di Irak, kelompok radikal masih memegang sebagian besar wilayah di antara Suriah dan Irak.