Kamis 09 Apr 2015 12:14 WIB

Mega Sebut Konsep Revolusi Mental Bukan Gagasan Jokowi

Rep: c09/ Red: Esthi Maharani
Joko Widodo (Jokowi) saat melepas ribuan peserta acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (22/6).
Foto: antara
Joko Widodo (Jokowi) saat melepas ribuan peserta acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SANUR - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarno Putri, mengatakan gagasan revolusi mental bukan murni milik Presiden Joko Widodo. Sebab, gagasan tersebut pertama kali muncul dan disampaikan oleh mantan Presiden Soekarno dalam pidato kemerdekaan pada 17 Agustus 1957.

“Beliau saat itu mencanangkan berkibarnya panji revolusi mental,” ujar Mega, dalam Kongres IV PDIP di Sanur Bali, Kamis (9/4).

Bagi  Bung Karno, kata dia, revolusi mental adalah jalan gerakan sebuah ide baru. Gerakan ide baru bukan hanya hal fisik, namun hal yang lebih penting adalah kesederhanaan seorang pemimpin.

“Kesederhanaan seorang pemimpin adalah kesederhanaan seorang pejuang, tapi jiwanya berkorbar menyala,” jelas Mega.

Ia menegaskan, revolusi mental adalah cara berpikir, cara bekerja dan cara hidup yang lebih baik, sehingga yang menghalangi konsep tersebut wajib disingkirkan. Revolusi mental juga memerlukan seorang pemimpin yang harus melakukan revolusi mental untuk dirinya terlebih dahulu.

“Di tangan yang sudah mengalami revolusi mental, bangsa ini pasti jadi bangsa yang disegani,” tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement