REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyoroti mobilisasi kekuatan tim kampanye pada Pemilu presiden tahun lalu yang sangat rentan ditumpangi kepentingn lain. Menurutnya, kepentingan itu telah menjelma menjadi penumpang gelap di pemerintahan Joko Widodo.
"(akhirnya) Pemimpin yang awalnya berwajah kerakyatan menjadi pemimpin yang haus kekuasaan," katanya kata Megawati di Denpasar, Kamis (9/4).
Namun, Megawati meminta Jokowi untuk tetap berpijak pada konstitusi. Ia berharap Jokowi bisa memenuhi janjin kampanye semasa pemilihan umum (pemilu) presiden tahun lalu.
"Untuk Presiden, berpegang teguhlah pada konstitusi, sebab itu adalah jalan lurus kenegaraan. Penuhi lah janji kampanye, sebab itulah ikatan suci dengan rakyat," katanya.
Dinamika pemilu presiden dan wakilnya, kata Megawati, membawa konsekuensi untuk berbagai kelompok kepentingan. Hal ini dinilainya wajar ketika kita ingin memiliki pemimpin terbaik untuk bangsa.
Megawati menegaskan, sikap politik PDI Perjuangan jelas sebagai partai pengusung pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Ketika dirinya secara langsung memberikan mandat kepada Jokowi sebagai calon presiden, maka Jokowi terikat dengan komitmen ideologis yang berpangkal pada kepemimpinan trisakti, kepemimpinan yang membawa negara berdaulat, dan berkepribadian budaya.