REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin ikut mengomentari perkelahian dua anggota Komisi VII DPR saat rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said kemarin, Rabu (8/4). Mahyudin mengatakan, perbuatan tersebut merupakan salah satu contoh semakin lunturnya nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Sekarang anggota DPR pun berantem. Saking individualismenya kuat. Hanya karena masalah waktu bicara dalam sidang," kata Mahyudin saat memberi sambutan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/4).
Mahyudin mengatakan, berdebat memang merupakan tugas parlemen. Hal tersebut, lanjutnya mengacu pada kata 'Parle' yang memiliki arti berbicara.
"Berbicara menyuarakan suara rakyat, berbicara menyuarakan agar Indonesia bisa menjadi semakin maju dan bisa bersaing," ujarnya.
Menurut politikus Partai Golkar itu, berbeda pendapat adalah hal yang biasa dan harus dihargai karena merupakan anugerah dari Tuhan. Apalagi keberagaman yang memang sudah menyertai Indonesia sejak ratusan tahun lalu dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar.
"Nggak usah sampai berantem karena tersinggung. Apalagi dilakukan anggota DPR yang terhormat. Mungkin ini pemahaman Pancasilanya yang kurang," ujarnya.