REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI menyebutkan sekitar 600 mahasiswa yang kuliah di Yaman akan siap ditarik. Menurut Kasubdit Kelembagaan Diktis, Mastuki, sejumlah mahasiwa itu terpaksa dikembalikan mengingat perang yang sedang berkecamuk di wilayah Yaman Utara.
“Kita antisipasi saja, khawatir kekacauannya semakin melebar,” ungkap Mastuki saat ditemui Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (9/4).
Mastuki menjelaskan, pada dasarnya, mahasiswa yang kuliah di Yaman itu berada di lokasi cukup aman. Menurutnya, sebagian besar mahasiswa Indonesia yang terdata di wilayah tersebut berada di Yaman Selatan. Meski dapat dipastikan keamanannya, Mastuki mengakui Kemenag bersama Kementerian lainnya akan tetap mengembalikan sejumlah mahasiswa di sana.
Mastuki mengungkapkan, sekitar 600 mahasiswa Indonesia yang terdata telah direkomendasikan untuk ditarik dari Yaman. “Tapi tidak semua akan dikembalikan ke Indonesia,” ujarnya. Menurutnya, ada sejumlah mahasiswa yang meminta untuk dipindahkan ke unbiversitas di negara lain.
Menurut Mastuki, penarikan sejumlah mahasiswa tersebut sebenarnya program dari Kementerian Luar Negeri. Hanya saja, lanjutnya, bagi mereka yang tidak ingin dikembalikan ke Indonesia, mereka harus mendapatkan surat rekomendasi dari Kemenag terlebih dahulu. Ini dilakukan, lanjutnya, jika mereka ingin dipindahkan ke universitas-universitas di negara lain.