Kamis 09 Apr 2015 22:33 WIB

Demi 'Naik Kelas', Koperasi dan UMKM Perlu Dekat Teknologi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gerakan Kewirausahaan Nasional 2015: Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), bersama  Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AA Ngurah Puspayoga (kedua kiri), Wagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat (kiri), dan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Pers
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gerakan Kewirausahaan Nasional 2015: Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AA Ngurah Puspayoga (kedua kiri), Wagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat (kiri), dan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Pers

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terus memacu koperasi dan usaha kecil dan menengah (UMKM) agar cepat 'naik kelas. Tak hanya dalam hal kuantitas namun juga kualitas.

Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga mengatakan, para usaha mikro dapat meningkatkan produktivitas usahanya melalui koperasi sehingga makin banyak yang dapat 'naik kelas' menjadi pengusaha kecil. "Demikian juga pengusaha kecil, kami harapkan semakin banyak yang naik kelas menjadi pengusaha menengah. Dan yang menengah menjadi pengusaha besar," kata Puspayoga, Kamis (9/4).

Menurut dia, pihaknya juga terus mendorong agar koperasi dan UMKM dapat memanfaatkan teknologi informasi (TI). Dengan pemanfaatan TI tersebut, para pelaku koperasi dan UMKM dapat memperluas informasi dan pangsa pasar bagi produk-produknya.

Koperasi, kata Puspayoga, harus mampu memberikan pelayanan yang lebih produktif kepada para anggotanya untuk menghasilkan berbagai produk barang dan jasa yang makin berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar lokal dan global. Diperkirakan dalam kurun waktu 2015-2019, usaha mikro yang jumlahnya lebih dari 55 juta akan makin banyak yang bergabung dalam koperasi.