REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produk Tabungan Faedah BRI Syariah iB menjadi produk yang paling diminati nasabah BRI Syariah ketimbang produk lain. Per Desember 2014, produk tersebut mencatat volume tabungan senilai Rp 3,67 triliun.
Corporate Secretary BRI Syariah Lukita T Prakasa mengatakan, produk tersebut diminati karena memiliki fitur paling lengkap, sekitar 100 fitur. Kemudian, memiliki elektronik banking, internet banking dan mobile banking. Namun, menurutnya yang paling utama adalah perusahaan mensubsidi biaya transaksi dari nasabah. Selain itu, produk tersebut bebas biaya administrasi dan bebas biaya kartu ATM.
“Jadi kalau ngambil pakai kartu ATM di mesin ATM bank lain kita subsidi 50 persen, jadi kita bisa gunakan itu di semua ATM yang ada, biaya paling ringan, dengan fitur paling lengkap dan biaya paling murah ditambah kita bisa bertransaksi di outlet-outlet BRI dengan layanan syariah,” jelas Lukita saat dihubungi ROL, Kamis (9/4).
Saa ini, produk tersebut telah mencatat lebih dari 1,2 juta nasabah. Sedangkan volume pertumbuhan tabungan naik 32,95 persen dari tahun lalu. Menurunya pertumbuhan tersebut tertinggi dari seluruh bank syariah di Indonesia yang rata-rata pertumbuhan hanya 20 persen.
Lukita menjelaskan, paradigma bank justru mengambil fee based dari fasilitas penabung, dengan mengenakan biaya penarikan dan transaksi lain. Sementara, BRI Syariah menilai pentingnya menghargai nasabah yang ada. Nasabah yang menaruh dana di tabungan tersebut diberi kemudahan dengan biaya transaski yang murah dan fasilitas fitur yang lengkap.
Dari sisi pembiayaan, menurutnya pembiayaan mikro lebih leading, meskipun produk KPR fasilitas FLPP, dari Kemepera disetop pada akhir 2014. Penyaluran pembiayaan mikro naik sekitar Rp 755 miliar per Desember 2014 , dari Rp 2,47 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 3,2 triliun pada akhir 2014.
Sementara, produk investasi seperti deposito justru mengalami penurunan. Produk deposito hanya mencatat kenaikan kurang signifikan, dari Rp 10,3 triliun pada 2013 menjadi Rp 12,4 triliun pada akhir 2014. Sedangkan bank syariah lain dinilai justru menangkap dana-dana mahal karena lukiditas kurang.
“Tahun lalu kita ingin melepas dana-dana mahal di akhir tahun, kita kan cukup likuid akibat ada pemindahan dana haji, kita lepas dana-dana mahal dari portofolio kita. Akibatnya deposito turun, tapi memang tidak terlalu kita kerjar waktu itu,” jelasnya.