REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH –- Para pejabat Palestina, terutama Faksi di Yarmoul telah sepakat pada tindakan pemerintah untuk memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal ini dikarenakan semakin memburuknya situasi sejak 1 April lalu, ketika pejuang ISIS melancarkan serangan.
“Operasi akan dilakukan dengan bekerjasama dengan kelompok-kelompok Palestina di Suriah dan pemerintah Suriah sendiri melalui pusat operasi gabungan,” kata Pemimpin Delegasi Palestina di Damaskus, Ahmed Majdalani, seperti dikutip BBC, Juamat (10/4).
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), tambahnya, telah mengangkat Ahmad Majdalani sebagai pemimpin delegasi Palestina ke Damaskus. Sebelum itu, kamp pengungsi Palestina telah dikepung oleh pasukan pemerintah selama berbulan-bulan. Hal itu melahirkan krisis kemanusiaan yang serius.
Namun, seperti dilaporkan BBC, masih belum jelas apakah semua faksi Palestina di kamp pengungsiaan telah sepakat untuk diintervensi pemerintah Suriah.
Milisi Palestina dan beberapa pejuang tentara Suriah telah memimpin perang melawan ISIS. PBB juga telah mengkhawatirkan adanya onflik tersbut yang sudah di luar kata 'manusiawi'.