REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan kondisi Stadion Patriot belum siap untuk dimanfaatkan sebagai markas kesebelasan Pelita Bandung Raya (PBR).
"Belum ada pembicaraan dengan PBR seputar penggunaan stadion. Lagipula hingga saat ini memang belum boleh digunakan," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kota Bekasi, Encu Hermana di Bekasi, Kamis (9/4).
Hal itu diungkapkan Encu menyikapi wacana seputar kepindahan markas PBR ke Kota Bekasi yang semakin mengemuka. Wacana itu sebelumnya sudah dipastikan oleh juru bicara masing-masing tim, baik PBR maupun Persipasi yang akan merger demi memuluskan rencana kepindahan tersebut.
Stadion Patriot Kota Bekasi dipilih sebagai lokasi markas PBR untuk menggelar latihan sehari-hari, sementara untuk lokasi kandang guna menggelar pertandingan dipilih Stadion Singaperbangsa Karawang.
Dia mengatakan, alasan belum boleh dipergunakannya stadion ialah pengerjaan fisiknya yang belum rampung. Stadion Patriot hingga kini baru memiliki tribun barat dan timur, sementara tribun utara dan selatan serta fasilitas parkir belum ada karena pengerjaannya masuk tahapan lanjutan.
"Perihal regulasi pengelolaan hingga penggunaan stadion pun belum disusun. Termasuk perihal tarif sewa stadion bagi pihak luar yang ingin mempergunakannya pun belum dibahas," ujarnya.
Menurut dia, stadion senilai Rp400 miliar lebih itu selama ini hanya dimanfaatkan untuk kepentingan kegiatan pemerintah. Sementara untuk momen olahraga hanya sekali digelar yakni saat pertandingan persahabatan Persipasi melawan Persija Jakarta.
Pemerintah Bekasi memang sangat lamban dalam menerbitkan aturan penggunaan Stadion Patriot ini. Sebab sudah setahun tarif sewa ini belum diputuskan. Perampungan stadion juga amat lama dan setahap demi setahap, terkesan untuk memperpanjang masa proyek pengerjaan.