Jumat 10 Apr 2015 07:06 WIB

PBB Desak Digelarnya Dialog untuk Selesaikan Konflik Yaman

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
 Asap hitam mengepul dari bangunan yang dikuasai oleh kelompok pemberontak Syiah Houthi di Kota Sanaa, Yaman, Rabu (8/4).
Foto: EPA/Yahya Arhab
Asap hitam mengepul dari bangunan yang dikuasai oleh kelompok pemberontak Syiah Houthi di Kota Sanaa, Yaman, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, dua pekan serangan Arab Saudi ke Yaman mengubah krisis politik internal negara tersebut menjadi konflik kekerasan. Ia lantas mendesak sejumlah pihak termasuk negara-negara regional untuk menghentikan kekerasan dan menggelar dialog.

Aljazirah, Kamis (9/4) melaporkan, Ban mengatakan pembicaraan yang dipimpin PBB merupakan solusi terbaik. Saat ini kekerasan di Yaman menurutnya bisa berdampak regional panjang.

Ia juga meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk memungkinkan dikirimkannya bantuan. 

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa sedikitnya 643 warga sipil dan tentara tewas sementara 2.200 lainnya terluka.

Komentar Ban muncul tak lama setelah pemberontak Houthi memasuki provinsi Shabwa, di Yaman timur. Warga mengatakan, kepala dan pejabat keamanan suku setempat memfasilitasi masuknya Houthi ke kota Ataq yang merupakan ibukota Provinsi Shabwa tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement