Jumat 10 Apr 2015 17:11 WIB

Soal Waketum Gerindra Rachma akan Bicara dengan Prabowo

Rachmawati Sukarnoputri
Foto: antara
Rachmawati Sukarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anak Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, menyatakan masih akan membicarakan soal penunjukkannya sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra dengan ketua umum partai itu, Prabowo Subianto.

"Soal posisi saya sebagai Waketum Gerindra, itu belum firm, konsensus politik belum terlaksana. Saya masih menunggu kedatangan Pak Prabowo Subianto," kata Rachmawati usai peluncuran kembali buku karyanya, "President Soekarno dan President Kim Il Sung", di Universitas Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Rachmawati mengatakan dia tidak mempermasalahkan Partai Gerindra telah menyebut dan mendeklarasikan namanya sebagai wakil ketua partai.

"Nama saya dideklarasikan tidak apa sebagai seorang kawan. Tapi memang butuh sentuhan akhirnya saja, bertemu dengan Pak Prabowo," jelas dia.

Rachmawati menyatakan ingin mempertajam ideologi yang diusung Prabowo Subianto dengan Partai Gerindra karena enggan mengulangi kesalahannya di Partai Nasdem.

"Saya kan tadinya di Nasdem, tapi akhirnya bertentangan dengan Ketua Umum (Surya Paloh) dan dengan ideologi visi-misi partai, akhirnya saya keluar. Nah itu yang saya ingin pertajam dengan Pak Prabowo, saya tidak ingin mengulangi kesalahan," katanya.

Partai Gerindra sebelumnya secara resmi mengumumkan Rachmawati Soekarnoputri sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra dalam acara pelantikan pengurus partai dan pembukaan rapat pimpinan nasional partai di Jakarta, Rabu (8/4).

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani proses penunjukkan Rachmawati sebagai kader Gerindra telah dimulai sejak Pemilihan Presiden 2014, setelah Rachmawati keluar dari Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement