Jumat 10 Apr 2015 17:26 WIB
Kisruh PSSI

Kompetisi ISL Ditunda, Arema Klaim Terancam Kehilangan Sponsor

Rep: c74/ Red: M Akbar
CEO Arema Iwan Budianto.
CEO Arema Iwan Budianto.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema Cronus merasa dirugikan dengan adanya keputusan penundaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Manajemen Arema mengaku harus bernegosiasi ulang dengan pihak sponsor.

"Kan ngga enak juga kita kerja tapi diintimidasi, negara hadir kok mengintimidasi, kami serahkan ke PSSI dan PT Liga," kata Manager Arema Chorus Ruddy Widodo di sela latihan di Stadion Gajayana, Jumat (10/4).

Ruddy menyatakan lebih baik kompetisi ditunda ketimbang bergulir namun dalam ancaman. Hari ini pihaknya juga harus segera menyerahkan dokumen legalitas ke BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). 

Sebelumnya, setelah sepekan bergulir, kompetisi ISL dipastikan libur dua pekan. Kompetisi dipastikan baru akan bergulir 25 April mendatang. Ruddy mengatakan ada beberapa sponsor yang melepaskan diri dari Arema.

Ruddy mengatakan walaupun beberapa sponsor lepas namun sebagaian besar sponsor tetap bertahan. Dengan penundaan ini, Arema tidak jadi melakoni Tur Kalimantan. Sesuai jadwal, mereka akan berangkat hari ini, Jumat (10/04).

"Saya pikir bermain bola tidak boleh dalam situasi intimidasi atau tertekan dengan ancaman seperti saat ini," ujar CEO Arema Cronus, Iwan Budianto.

Pada Tur Kalimantan, Arema direncanakan akan menghadapi Mitra Kukar pada Minggu, 12 April 2015. Tiga hari berselang, mereka dijadwalkan menantang Pusamania Borneo FC.

"Jadi, sambil menunggu negara yang amat sangat kita cintai ini mencabut ancaman yang mengganggu konsentrasi pelaku sepakbola di ISL, saya sangat setuju kompetisi untuk sementara waktu ditunda," sambungnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement