REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Noor Aman menuding PT Liga Indonesia telah mengambil keuntungan dari klub. Ia mengatakan saat bertemu dengan Sekjen PSSI yang merangkap sebagai CEO PT Liga, Joko Driyono, tak satupun pertanyaan yang dapat dijawab.
"Ia (Joko Driyono) tak jawab pertanyaan saya," ujar Noor Aman pada ROL, Jumat (10/4).
Noor Aman sempat menanyakan berapa keuntungan yang didapat dan berapa keuntungan yang dibagikan kepada klub-klub. Tapi, kata dia, Joko tak ada menjawab pertanyaan tersebut. ''Jadi saya menganggap banyak klub yang tidak bisa bayar gaji pemain ataupun pajak karena keuntungan dari laga belum dibayarkan.''
Hal yang sama juga pada kontrak. Diantaranya Noor Aman menyebut kontrak antara klub dan pemain, terutama pada pemain asing. Namun PT Liga maupun PSSI, kata dia, tetap saja belum bisa menjelaskannya hingga sekarang. Ia juga terus mempertanyakan walaupun Joko tak menjawab apapun dari pertanyaan itu.
"Kita tetap mempertanyakan hal itu" kata Noor Aman.
Menurutnya, PT Liga adalah sebuah badan usaha. Ia hanya memiliki saham satu persen di PSSI sedangkan 99 persen saham ditanam klub-klub. Tapi, anehnya PT Liga justru malah menjadi raja bagi klub-klub.
PT Liga, kata Noor Aman, telah mengatur seluruhnya mulai dari jadwal laga, jumlah klub layak tanding bahkan pergantian nama ISL menjadi QNB.
''Sedangkan klub hanya menuai masalah, kerugian dan dipermainkan.''
Soal pergantian nama dan investasi dari QNB itu juga dipertanyakan oleh Noor Aman kepada Joko Driyono. Tapi, ia tetap tak menjawab pertanyaan itu. Padahal BOPI menginginkan transparansi PT Liga ataupun PSSI dan investasi itupun termasuk laporan keuangan yang bakal ditagih BOPI.
"Kita akan tagih itu," tegasnya.