Jumat 10 Apr 2015 20:08 WIB

Golkar Sumut Ancam Pecat Kader yang Hadiri Konsolidasi Kubu Agung

Rep: Ahmad Rozali/ Red: Bayu Hermawan
2 Kubu Golkar (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
2 Kubu Golkar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Konflik dualisme di DPP Partai Golkar, mulai menjalar ke daerah. Di Sumatra Utara, konflik tersebut seolah baru memasuki fase panas. Sebab Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Sumut, Ajib Shah baru menabuh genderang peperangan.

Ia mengancam akan memecat setiap pengurus partai yang berkhianat terhadap konsitusi partai dengan menghadiri Konsolidasi Golkar pimpinan Agung Laksono yang akan digelar di Hotel Tiara Medan, Sabtu (11/4). Ancaman tersebut disampaikan Ajib di hotel Polonia sehari sebelum acara tersebut digelar.

"Agar jangan menghadiri acara 'kubu sebelah' itu. Kalau ada yang menghadiri kita akan tertibkan kalau perlu kita lakukan pemecatan," ujar Ajib Shah usai acara konsolidasi DPD Partai Golkar Sumut di Hotel Polonia, Jumat (10/4) sore.

Ia juga mengecap pengurus Golkar yang menghadiri acara tersebut sebagai penghianat partai. Dia meminta pengurus partai Golkar se-Sumut untuk tidak menghadiri acara tersebut.

Dia mengingatkan, bahwa konflik di dalam tubuh Partai Golkar belum berakhir. Sehingga kubu Agung Laksono tidak berhak melakukan aktivitas kepartaian dengan menggunakan atribut partai.

"Keputusan PTUN kan belum selesai. Jelas mereka dilarang menggunakan nama dan atribut partai golkar," katanya.

Ajib menambahkan di antara beberapa pengurus DPD Golkar Sumut yang akan dipecat adalah sekretaris partai DPD Golkar Sumut, Yasir Ridho Lubis dan beberapa kader lain. "Yang jelas Sekjend dan beberap nama lain (akan dipecat)," tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement