REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia siap mendukung transfer pengetahuan dan pembangunan infrastruktur di Timor Leste. Hal tersebut tampak dari hubungan kerja sama yang telah terjalin sejak 2011. Sementara, kerja sama terbaru di 2015 ditandai dengan hadirnya Menteri PU Timor Leste Gastao Franscisco ke Kantor Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono di Jakarta pada Jumat (10/4).
"Hingga kini, kerja sama kita mencapai 344,212 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,4 Triliun," kata Menteri Basuki. Negara yang dulunya sempat menjadi bagian dari Indonesia itu, kata dia, mesti didukung pembangunan Infrastruktur dibarengi pembibitan sumber daya manusia bidang konstruksinya. Sebagai timbal balik, BUMN dan BUMN Indonesia bisa memeroleh kontrak kerja di sajpna serta yang terpenting, kedua belah pihak bisa menjalin hubungan baik di bidang politik dan perdamaian.
Disebutkannya, proyek infrastruktur yang sedang dan akan dikerjakan di Timor Leste meliputi infrastruktur air, jalan, jembatan, perumahan dan permukiman berikut pembiayaannya. Selain itu, dilakukan pula pengembangan infrastruktur perkotaan, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia di bidang konstruksi.
Di tempat serupa, Menteri PU Timor Leste Gastao Franscisco de Sousa berharap pertemuan tersebut dapat membuka peluang kerja sama di bidang riset dan pengembangan laboratorium serta memperkuat hubungan pengembangan kapasitas yang selama ini telah berjalan.
"Semoga pula bisa menambah eksistensi di Timor Leste karena seperti kalian tahu, kami merdeka baru 12-13 tahun, dan sedang giat-giatnya membangun negara kami," tuturnya. Disebutkannya, proyek-proyek yang dikerjasamakan melibatkan 11 kontraktor dan 4 konsultan asal Indonesia, di samping jumlah tenaga kerja teknis Indonesia yang terlibat baik ahli maupun terampil berkisar seribu orang.
Maka, kedatangan para pejabat Timor Leste itu sekaligus bertujuan memperpanjang kerjasama untuk capacity building. "Kita sudah melakukan training ke 20 orang dan 18 ahli kita di Kementerian PU untuk sektor jalan, jembatan, irigasi, konstruksi, tata ruang di Timor Leste," tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian PU-Pera, proyek-proyek yang digarap BUMN maupun swasta Indonesia di Timor Leste di antaranya PT Wijaya Karya Tbk menggarap 6 proyek infrastruktur di Timor Leste. Meliputi pembangunan diesel engine power plant yang berlokasi di Hera dengan nilai investasi 15 juta dolar AS, pembangunan engine power plant di Betano senilai 22 juta dolar AS.
Kemudian pembangunan Jembatan Comoro di Dili senilai 9,7 juta dolar AS, pembangunan Jembatan Comoro 2 di Dili senilai 8 juta dolar AS, rehabilitasi jalan nasional 23 Km Batugade-Maliana di Bobonara senilai 7 juta dolar AS dan pembangunan Bandara Oekusi di Oekusi senilai 75 juta dolar AS.