REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING–- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunyin, menjelaskan rencana reklamasi untuk pulau-pulau di Spartly, wilayah sengketa di Laut Cina Selatan akan digunakan untuk pertahanan militer serta menyediakan layanan sipil yang akan menguntungkan negara-negara lain.Tetapi Chunyin tidak memberikan alasan detail tentang rencana pertahanan militer mereka.
“Kami sedang membangun tempat serta jasa untuk ramalan cuaca, layanan perikanan, dan pelayanan administrasi lainnya untuk Cina dan negara-negara tetangga,” tutur Hua, seperti diberitakan Reuters, Kamis (9/4).
Cina telah mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan yang kaya potensi energi. Sumber uang melalui perdagangan di daerah tersebut sekitar 5 triliun dolar AS per tahun. Cina telah meminta Amerika Serikat untuk tidak ikut campur dan memihak negara-negara di sekitar daerah tersebut.
Ia juga mengatakan pihaknya bersedia melakukan pembahasan masalah dengan negara-negara yang terlibat dalam sengketa. Tetapi Cina telah menolak untuk berpartisipasi dalam kasus arbitrase internasioanl yang telah diajukan Filipina di Den Haag atas wilayah Laut Cina Selatan yang diperebutkan.