REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI), Leemarvin Liaeno mengatakan, kondisi Teluk Benoa memprihatinkan. Bahkan menjadi tempat pembuangan sampah ilegal, ini mengakibatkan banyak pohon mangrove mati.
Sebanyak 300 hektar sampah berada di Teluk Benoa. Bahkan sungai yang ada di sana, yakni Tukad Mati waktu itu sangat kotor.
"Namun, sekarang Tukad Mati sudah bersih kembali karena dibersihkan Forum Peduli Mangrove Bali (FPMB)," kata Marvin, Jumat (10/4).
Daripada Teluk Benoa kondisinya tidak terurus, ujar dia, lebih baik dilakukan revitalisasi di sana. Selain itu juga dibangun 'Venezia' di sana yang pasti menyedot ribuan wisatawan bahkan membantu Presiden Jokowi mencapai target 20 juta wisatawan pada 2019.
'Venezia' ini akan dibuat untuk menyaingi atraksi wisata kelas internasional seperti yang dimiliki Dubai maupun Singapura. 'Venezia' ini akan terdiri dari botanical garden, museum, pusat pameran, wisata bahari kelas dunia, marina, waterfront residence, kantor, tempat komersial, rumah sakit, sekolah internasional, hotel, vila, ruang terbuka hijau.
"Malaysia saja sudah membangun marina terbesar di Asia yaitu Malacca Gateway, masak tidak ada perkembangan pariwisata yang spektakuler di Indonesia untuk menyainginya," kata Marvin.
Makanya, ujar dia, dengan pembangunan 'Venezia' di Bali ini diharap akan membuka atraksi wisata kelas dunia. Ini akan membuka lapangan kerja baru bagi 200 ribu orang di Bali.
"Banyak pengangguran di Bali bisa terserap melalui pembangunan 'Venezia ini," kata Marvin.