REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Intan Jaya, Papua, Janurius Maisini menyatakan bahwa tenaga perempuan lebih kuat daripada lelaki sebagai porter pengangkut barang para pendaki gunung yang akan ke Puncak Cartenz.
"Tenaga mereka lebih kuat, sehingga para pendaki lebih suka menggunakan tenaga perempuan," kata Janurius Maisini yang didampingi Kabid Informasi dan Data Pariwisata Markus Imbiri di Jayapura, Sabtu (12/4).
Dikatakan, para kaum wanita biasanya mengangkut barang dengan noken aliastas tradisional) di atas kepala.
Selain lebih kuat kata Janurius, para perempuan jarang berhenti di tengah jalan hanya untuk mengisap rokok sehingga saat ini lebih banyak perempuan yang menjadi porter barang pendaki.
Untuk mencapai Puncak Cartenz dari Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya dibutuhkan waktu sekitar lima hari, kata Maisini seraya menambahkan, biasanya pendakian dilakukan dengan cara berkelompok.
Menurutnya, para pendaki yang pada umumnya wisatawan mancanegara menggunakan Sugapa sebagai lokasi awal untuk mendaki ke Puncak Cartenz yang masih diselimuti salju. "Lebih mudah mendaki lewat Sugapa daripada melalui daerah lainnya," kata Janurius Maisini dengan menambahkan bahwa pendaki dikenakan biaya sekitar Rp 100 juta per orang.
Puncak Cartenz merupakan salah satu keajaiban dunia karena merupakan satu-satunya puncak gunung di kawasan tropis. Cartenz memiliki tinggi 4.884 meter di atas permukaan laut yang diselimuti salju abadi.