REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pesantren Al-Fatih Kaffah Nuu Waar (AFKN) kedatangan dua anggota keluarga baru. Mereka adalah Muhammad Al Fatih (9 tahun) dan Sahrul Gunawan (10 tahun).
Keduanya memantapkan hati menjadi Muslim dan mendalami ajaran Islam dibawah bimbingan Ustaz Fadzlan Gharamatan. "Cita-cita saya ingin menjadi penghafal Alquran," kata Al-Fatih dengan semangat.
Al-Fatih berasal dari daerah pedalaman Papua ini mengaku, di daerahnya masih banyak penganut animisme. Karena itu, ia ingin belajar di Pesantren NUu Waar agar dapat kembali ke kampungnya untuk berdakwah.
Hal serupa juga diungkap Sharul. Ia berasal dari Kampul Sembak, Riau. "Alhamdulillah, saya ingin belajar Alquran dan menghafalnya. Lalu saya ingin berdakwah di kampung," kata dia.
Ustaz Fadzlan mengatakan, pesantren AFKN Pesantren Nuu Waar hadir di tengah masyarakat untuk menciptakan santri-santri yang mampu menyebarkan kebaikan Islam ke pelosok nusantara atau bahkan dunia.
"Banyak dari santri memiliki keinginan berdakwah di daerahnya masing-masing. Akan tetapi sebelum melakukan itu, para santri membekali dirinya dengan pengetahuan dan pendidikan mengenai Islam," kata dia.
Meski tak semua santri menjadi pendakwah, Ustaz Fadzlan berharap apapun yang dipilih santrinya harus tetap menyuarakan dakwah. Semisal ada yang bekerja sebagai bidan atau perawat, santri juga harus tetap melakukan syiar Islam.