REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kepala Biro Reuters di Iraq Ned Parker meninggalkan Irak setelah ancaman yang dialaminya.
Ancaman yang dibuat di laman Facebook itu dikarenakan pemberitaan mengenai sepak terjang milisi Syiah Irak, usai menduduki Tikrit.
Pada saat milisi Syiah mengusir kelompok ekstrem ISIS dari Tikrit, kelompok-kelompok itu diberitakan terlibat dalam aksi yang bertentangan dengan HAM karena membakari dan mengusir warga Sunni yang tidak berdosa.
Ancaman itu dibuat oleh seorang pemilik akun 'The Hammer', 5 April lalu, yang menurut pihak keamanaan Irak berhubungan dengan sebuah kelompok milisi Syiah.
Atas desakan itu pula, menurut The Telegraph, Ahad (12/4) dia kemudian memilih untuk meninggalkan Irak.
Sebelumnya, pemerintah Irak mengatakan akan menghukum siapa saja yang terlibat dalam pelanggaran HAM di Irak.