REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sepakat untuk menemukan resolusi damai terhadap krisis Yaman. Erdogan telah menghubungi Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif terkait resolusi itu pada Sabtu (11/4).
Selama 45 menit percakapan, Erdogan dan Sharif menekankan bahwa Houthi tidak memiliki hak untuk menggulingkan pemerintahan yang sah di Yaman. Dia juga menegaskan, setiap pelanggaran integritas wilayah Arab Saudi akan membangkitkan reaksi keras dari kedua negara.
Pada Jumat malam, Erdogan membahas isu-isu regional dengan Arab Saudi, Raja Salman dan presiden Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Sumber kepresidenan mengatakan pembahasan itu tidak secara khusus mengenai Yaman.
Turki telah mendukung secara terbuka operasi militer yang dipimpin Saudi. Saat Operasi Decisive Strom itu dimulai pada akhir Maret lalu, Turki menawarkan dukungan logistik dan intelijen. Namun, hingga kini Turki belum mengambil peran aktif dalam operasi militer di Yaman.
Pakistan pada Jumat (10/4) menyatakan, tak bergabung dalam operasi militer ke Yaman. Hal tersebut karena Parlemen Pakistan tak menyetujui kebijakan ini.