REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 478 WNI berhasil dievakuasi dari Yaman pada Sabtu (11/4). Evakuasi kali ini merupakan evakuasi WNI terbesar yang dilakukan dalam satu hari sejak Pemerintah Indonesia mulai melakukan evakuasi WNI dari Yaman pada akhir tahun 2014 lalu.
WNI yang dievakuasi 391 dari kota Tareem dan 87 WNI dievakuasi dari kota Al Mukalla. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan delapan bus dari Tareem dan dya bus dari Al Mukalla.
"Para WNI tersebut dievakuasi menuju kota Salalah, Oman yang paling berdekatan dengan perbatasan Yaman," kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, Senin (13/4).
Kota Tareem dan Al Mukalla merupakan pusat konsentrasi WNI di Yaman yang terletak di wilayah bagian Timur Yaman, di dua kota utama di provinsi Hadramaut ini diperkirakan terdapat 2000 WNI, masing-masing 500 di Al Mukalla dan 1500 di Tareem.
Adapun pada hari ini sebanyak 90 WNI yang dievakuasi dari Yaman direncanakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pagi ini. Mereka dievakuasi dengan menggunakan pesawat Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara.
Sedangkan Selasa besok, sebanyak 360 WNI dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, pukul 10.00 WIB menggunakan charter flight.
Operasi evakuasi Yaman melibatkan lima Perwakilan RI yaitu KBRI Sana’a, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa yang merangkap Djibouti dan KJRI Jeddah.
Hingga kini, masih terdapat sejumlah WNI yang berada dipelbagai penampungan, menunggu evakuasi selanjutnya dengan rincian di Sana’a 58 orang, Hudaydah 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla 260 orang, dan Aden 111 orang.