REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyerahkan ambisinya untuk menjadi Presiden Indonesia kepada Joko Widodo (Jokowi). Karena itu, sangat wajar jika Mega kemudian memberikan peringatan kepada pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai melenceng. Hal itu dikemukakan Mega saat membuka Kongres PDIP ke-IV di Bali pada pekan kemarin.
“Bagaimanapun Jokowi maju sebagai Presiden mengorbankan perasaan Mega,” kata pengamat politik Universitas Jayabaya Lely Arianie, saat dihubungi Republika, Senin (13/4).
Menurut dia, saat itu Mega telah memberikan keputusan dan pengorbanan yang luar biasa. Terlebih banyak kader PDIP yang masih menginginkan Mega maju dalam pemilihan Pilpres 2014. Hanya saja, Mega lebih memilih menyerahkan kesempatan itu kepada Jokowi untuk maju, dan akhirnya terpilih.
“Mana ada ketua partai politik yang mau menyuruh kadernya yang bukan pengurus partai sekalipun untuk bisa maju menjadi Presiden,” jelas dia.
Hal tersebut hampir mustahil dilakukan, karena Mega selama ini dikenal memiliki pendirian yang teguh. Mega juga teguh memperingatkan Jokowi akan adanya pihak-pihak yang bisa memanfaatkan Jokowi untuk mengambil keuntungan, di dalam pemerintahan.