REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kekecewaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, terhadap adanya penumpang gelap di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memang perlu dikemukakan. Sebab penumpang gelap yang dimaksud saat ini telah memunculkan konflik antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Jokowi.
“Kalau hanya didiamkan bisa menjadi duri dalam daging,” ujar pengamat politik Universitas Jayabaya Lely Arianie, saat dihubungi Republika, Senin (13/4).
Menurutnya, jika tidak dikemukakan, Jokowi tidak akan pernah tahu bahwa begitu banyak orang yang sebenarnya tidak ikut terlibat dalam kampanye, tapi merasa memiliki jasa. Orang-orang tersebut dipandang hanya mencari peluang untuk mendapatkan jabatan.
“Mungkin KIH merasakan desakan dari kelompok oportunis dan penumpang gelap itu akan sangat luar biasa, sehingga Jokowi lari dari komitmen kampanyenya,” jelas Lely.
Ia menuturkan, tidak dapat ditampik bahwa Jokowi telah diusung oleh PDIP dan partai-partai KIH lainnya selama kampanye. Partai-partai tersebut merupakan pihak-pihak yang sebenarnya berdarah-darah mengusung pencalonan Jokowi.