REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas umat Islam yang berkiprah di dunia politik tanah air dinilai belum membawa nilai keislaman. Pandangan tersebut diutarakan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto kepada ROL, Senin (13/4).
Ia mengatakan, mayoritas politisi partai di Indonesia adalah umat Islam. Tak sedikit pula, ada yang memimpin partai. Namun, para politisi ini tidak membawa nilai-nilai Islam dalam berpolitik.
Alhasil, lanjutnya, peran umat Islam dalam politik terus mengalami penurunan. “Bahkan tidak jarang politik yang mereka mainkan itu merugikan umat Islam,” kata dia.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut perlu ada peningkatan kualitas, kesadaran, pemahaman, serta pengamalan Islam. Lainnya, perlu adannya partai politik Islam yang betul-betul mencerminkan dan mewujudkan nilai Islam dalam ide dan pemikiran perjuangan.
Begitu dengan figur-figur politisi aga tidak menolak hal tersebut. Sebab, menurutnya, jika tidak demikian maka pandangan orang menilai Islam sehngga tidak lagi percaya pada partai Islam. “Seluruh partai yang mayortas memeluk Islam harus semakin mencermikan Islam dan semakin baik," ucapnya.