Senin 13 Apr 2015 18:21 WIB

Kemenpora Sudah Siapkan Skenario Jika Indonesia Disanksi FIFA

Rep: Ali Mansur/ Red: Israr Itah
Kepala Deputi V Kemenpora sekaligus ketua tim sembilan bentukan Menpora, Gatot Dewa Broto memberikan keterangan terkait Indonesia Super League (ISL) saat konferensi pers yang diadakan di halaman Kementrian Pemuda dan Olahraga, Jakarta Selatan, Rabu (1/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Deputi V Kemenpora sekaligus ketua tim sembilan bentukan Menpora, Gatot Dewa Broto memberikan keterangan terkait Indonesia Super League (ISL) saat konferensi pers yang diadakan di halaman Kementrian Pemuda dan Olahraga, Jakarta Selatan, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah mempersiapkan skenario jika Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA. Ini disampaikan oleh Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto.

Gatot menjelaskan, terkait surat ancaman FIFA, Kemenpora sudah menyurati Presiden Republika Indonesia Joko Widodo. Dalam surat tersebut juga diberitahukan kepada Presiden dampak yang akan menimpa sepak bola Indonesia, jika FIFA menjatuhi sanksi.

Hanya, dalam surat tersebut tidak dimuat secara perinci langkah-langkah yang bakal dilakukan oleh Kemenpora setelah FIFA menjatuhkan sanksi.

"Kami tetap konsen kepada keputusan kami karena apa yang kami lakukan sudah dalam koridor FIFA dan juga PSSI. Kami masih mengkaji langkah yang akan kami lakukan, tapi sudah siap jika Indonesia harus disanksi FIFA. Kami sudah mempersiapkan rencana jika Indonesia benar-benar dijatuhi sanksi," tegas Gatot saat ditemui di kantor Kemenpora, Senayan, Senin (13/4).

Terkait hal itu, Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalomboboy enggan mengomentari surat ancaman FIFA kepada Kemenpora. Dengan alasan surat itu bukan urusan PSSI dan juga PT Liga Indonesia. Selain tidak diberi tembusan oleh FIFA, surat tersebut juga ekslusif balasan dari surat Kemenpora kepada FIFA.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement