Senin 13 Apr 2015 20:03 WIB

Hadapi Tantangan ke Depan, Umat Islam Harus Bersatu

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Zaky Al Hamzah/ca
Umat Islam melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik perbedaan merupakan tantangan yang harus dihadapi umat Islam. Masalah ini menuntut rasa persatuan yang tinggi dikalangan umat Islam.

Ketua PBNU, Slamet Effendy Yusuf mengungkap sudah seharusnya sesama Muslim memperkuat satu dengan yang lain. Karena itu, harus ada keberanian dari umat Islam untuk menyatukan pemikiran, aspirasi, dan wadah politik.

"Tidak sedikit umat Islam yang terinfiltrasi oleh kekuatan yang bersifat memecah belah dengan melakukan tindakan taqfiri dan bid’ah (mengkafirkan orang)," kata dia, Senin (13/4). Alhasil, kata dia, peningkatan peran umat Islam masih jauh dari harapan.

Meski demikian,  ia menilai perkembangan kualitas umat Islam di dunia terus dilakukan. Di tanah air misalnya, ada upaya dirintis dari organisasi Islam. “Berapa puluh Muhammadiyah dan NU mendirikan lembaga pendidikan serta ditambah ormas Islam yang lain,” ucapnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement