REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA -- Rendahnya harga minyak dunia mengancam iklim investasi sektor minyak dan gas di Kanada. Hal ini menyebabkan perekonomian Kanada bergejolak.
Dilansir CNN, Selasa (14/4), turunnya harga minyak dunia membuat sejumlah investor menunda pembangunan proyek minyak dan gas di Kanada.
Pada Februari, Royal Dutch Shell (RDSA) menunda rencana untuk proyek pasir tar di Alberta yang berkapasitas 200 ribu barel per hari. Selain itu, Petronas juga menunda rencana membangun terminal ekspor LNG di sekitar pantai barat Kanada.
Akibat jatuhnya harga minyak dunia, membuat 18 proyek pembangunan LNG di Kanada banyak yang dibatalkan.
Industri minyak di Kanada diperkirakan akan menurun sebesar 37 persen atau sekitar 43 miliar dolar AS pada 2015 ini. Penurunan harga minyak juga menyebabkan nilai mata uang Kanada mengalami performa terburuk sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan dari Capital Economics, tingkat GDP Kanada pada Januari 2015 menurun sebesar satu persen.
Sepanjang tahun ini, diprediksi pertumbuhan ekonomi Kanada hanya sekitar 1,5 persen diikuti oleh ekspansi yang lemah pada 2016, yakni hanya sebesar satu persen.