Selasa 14 Apr 2015 06:31 WIB

Anggota DPR Ajak Mahasiswa Jadi Politisi Santun

Anggota DPR Fraksi PAN PAN, Jon Erizal (kanan).
Foto: Antara
Anggota DPR Fraksi PAN PAN, Jon Erizal (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Anggota DPR dari daerah pemilihan Riau yang juga Wakil Ketua Komisi XI DPR Jon Erizal mendukung mahasiswa setempat berkecimpung di dunia politik dengan menjadi politisi yang santun.

"Mahasiswa yang aktif berorganisasi diharapkan mampu melanjutkan semangat aktivisnya kedalam dunia politik untuk membawa angin positif sehingga negara ini menjadi satu kesatuan yang kokoh tanpa adanya polemik di pemerintahan maupun masyarakat," kata Jon Erizal di Pekanbaru, Senin (14/4).

Ia mengatakan, mahasiswa sebagai cikal bakal bangsa yang nantinya sebagai penerus akan mengatur segala kebijakan, aturan dan sistem negara. "Untuk meneruskan para politisi terdahulu, dibutuhkan penerus yang memiliki kemampuan berkomunikasi, berperilaku santun dengan menggunakan bahasa yang baik dan menjaga hubungan yang telah terjalin sehingga dapat berlangsung tanpa terputus," ujarnya.

Santun yang dimaksudkan bukan hanya di bidang pilitik, melainkan di setiap sektor kehidupan dengan menjaga kesantunan yang nantinya akan menimbulkan citra positif pada diri mereka.

Dia mengatakan, kebijakan politik sangat bergantung pada sektor pemerintahan lain, contohnya dalam pergantian presiden beserta jajarannya dan perubahan ini akan berdampak pada aturan dan sistem yang telah disusun periode sebelumnya.

"Sangat banyak politisi yang menjabat bukan hanya dari kalangan elit politik melainkan juga dari profesi lain, misalnya saya sebagai pengusaha yang masuk kedalam dunia politik," ujarnya sambil menambahkan profesi pengusaha itu bukan jadi hambatan dia berkecimpung di dunia politik.

"Mari adik-adik mahasiswa ikut andil dalam pemegang arah kebijakan bangsa, buktikan bahwa remaja Indonesia mampu mengatur sistem pemerintahan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement