Selasa 14 Apr 2015 06:48 WIB

Pesantren Nuu Waar Siapkan Dai Pedalaman

Rep: fian firatmaja/ Red: Damanhuri Zuhri
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Berbicara dakwah pasti berbicara juga tentang pengkaderan. Hal tersebut juga yang dilakukan lembaga sosial Al Fatih Kaafah Nusantara (AFKN).

Melalui Pesantren Nuu Waar yang terletak di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kaderisasi dakwah disiapkan AFKN untuk melahirkan dai-dai yang mumpuni di masa yang akan datang.

Pimpinan pondok pesantren Nuu Waar, Ustaz Fadzlan Gharamatan mengatakan dalam melakukan kaderisasi para dai, Pesantren Nuu Waar menyediakan tempat belajar bagi mualaf ataupun anak-anak Nuu waar yang ingin menimba ilmu.

"Setelah mengucapkan dua kalimah syahadat, kami menyiapkan pendidikan agama. Begitu juga kami membawa anak-anak dari pedalaman Nuu Waar untuk nyantri dan belajar agama di Pesantren Nuu Waar di Bekasi ini," terang Ustaz Fadzlan kepada Republika, akhir pekan lalu.

Saat ini, kata dia, ada 6600 santri yang dibina. Dari jumlah tersebut, 2300 santri sudah kembali ke kampung halaman masing-masing untuk berdakwah. Kini ada 4300 lagi yang tengah dibina di Pesantren Nuu Waar dan jumlah itu bisa terus bertambah lagi.

Selain untuk melakukan kaderisasi, tujuan kegitan tersebut, kata Ustaz Fadzlan, untuk mencerdaskan anak-anak Nuu Waar dan juga membuat para santri mengerti Al-Quran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Santri yang bekerja setelah dari Pesantren Nuu Waar bisa mengamalkan Al-Quran dalam kesahariannya, sehingga lahirlah orang-orang yang mampu menyebarkan kebaikan Islam, terutama di Nuu Waar (Papua)," papar dia optimistis.

Tak hanya digodok di Pesantren Nuu Waar itu, sejumlah santri asal Nuu Waar juga dididik di berbagai pondok pesantren seperti Daarussalam Gontor, Daarunnajah Jakarta, Pesantren Daarul Quran Ketapang dan sejumlah pesantren lainnya.

Dalam mengkaderisasi para dai, Ustaz Fadzlan menyebutkan, Pesantren Nuu Waar bekerjasama dengan beberapa negara di Timur Tengah. Para santri yang sudah hafiz Alquran, akan dikirim ke luar negeri selama beberapa tahun untuk lebih mendalami Islam.

''Setelah selesai, santri dikirim ke kampung halaman masing-masing. Sehinga kaderisasi dai pedalaman bisa terus berlangsung. Diharapkan juga dengan cara ini bisa terjadi perubahan ke arah yang lebih baik bagi Nuu Waar dan Indonesia,'' jelas Ustaz Fadzlan Gharamatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement