REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Nasrullah mempertanyakan motivasi Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang mempertahankan kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta. Padahal PT Delta Djakarta merupakan produsen minuman beralkohol.
"Kepemilikan saham pemprov DKI di perusahaan pembuat minuman beralkohol itu kontra produktif. Sebab Pemprov DKI Jakarta punya kewajiban menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat," katanya, Selasa, (14/4).
Selama ini, ujar Nasrullah, berbagai macam tindakan kriminal sering dimulai dengan minum alkohol. Jadi rasanya tidak pantas kalau pemerintah yang bertugas menciptakan keamanan malah mempertahankan saham di perusahaan pembuat minuman alkohol.
Menurutnya, pendapatan dari investasi di PT Delta Djakarta dapat diganti dengan investasi di sektor yang lebih baik. Masih banyak sektor lain yang lebih positif bisa dimasuki oleh pemprov.
Sebelumnya, kepemilikan saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta juga mendapatkan kritikan dari Kemendagri di RAPBD 2015. Ini menunjukkan investasi Pemprov DKI di perusahaan penghasil minuman alkohol tak tepat.
Saat ini, Pemprov DKI memiliki saham sebesar 26,25 persen di PT Delta Djakarta. Sebelumnya, Ahok menyatakan tetap mempertahankan saham yang dimiliki Pemprov. Pasalnya, tidak ada yang salah dengan minuman beralkohol.
"Kita punya saham, kita lanjut saja. Bir salahnya di mana? Ada nggak orang mati gara-gara minum bir? Orang mati kan minum oplosan yang cap topi miring macam-macam, ada nggak orang minum bir yang mabok?" kata Ahok.