Selasa 14 Apr 2015 09:53 WIB

Andrinof: Rencana Pembangunan Nasional dan Daerah Perlu Selaras

Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago berharap perekonomian wilayah dan nasional pada 2016 meningkat. Khususnya, Andrinof menginginkan, perekonomian Kalimantan Barat tumbuh sebesar 6,0 persen.

"Dengan pertumbuhan yang tinggi, akan membuat angka kemiskinan turun menjadi 8,0 persen. Begitu juga dengan pengangguran terbuka dapat diturunkan menjadi 2,5 persen," kata Andrinof saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrembangprov) Kalimantan Barat di Pontianak, Selasa (14/4).

Dalam upaya mencapai berbagai sasaran pembangunan di Kalimantan Barat, Andrinof mengatakan diperlukan penyelarasan antara perencanaan pembangunan nasional dengan daerah, baik untuk rencana pembangunan jangka menengah maupun tahunan. Menurut Anrinof, penyelarasan disesuaikan dengan kondisi, potensi dan karakteristik daerah yang disesuaikan dengan pembagian urusan pemerintah, antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi kabupaten/kota yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.

Dalam kesempatan itu, Andrinof merekomendasikan beberapa agenda pembangunan provinsi Kalimantan Barat, di antaranya pemberdayaan usaha kecil, menengah, dan koperasi khususnya dalam hal akses permodalan dan penguasaan teknologi tepat guna. Kemudian, pemberdayaan petani dan nelayan khususnya dalam hal perbaikan akses pupuk, benih, dan pestisida. "Termasuk jaringan irigasi, penyuluhan, dan promosi komoditas unggulan daerah. 

Selain itu, lanjut Andrinof, perlu peningkatan porsi belanja modal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBD) yang diprioritaskan pada sektor infrastruktur yang menjadi kewenangan daerah. "Untuk perbaikan kualitas jaringan jalan dan peningkatan kapasitas atau suplai listrik wilayah," kata Andrinof.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement