REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kelompok Boko Haram seringkali menggunakan wanita dalam aksi bom diri dalam serangkaian pemboman dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya berada diantara gadis-gadis yang dilatih untuk menembak. Saya juga dilatih bagaimana menggunakan bom dan bagaimana menyerang sebuah desa," ujar seorang wanita 19 tahun, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada Amnesty International, Selasa (14/4).
Dia pun sempat menggambarkan anggota kelompok tersebut dengan jumlah sekitar enam orang memperkosa mereka berulang kali.
Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Selasa (14/4) bahwa Boko Haram telah menculik setidaknya 2.000 perempuan dan anak perempuan Nigeria sejak awal 2014. Bahkan banyak dari mereka yang mengalami pelecehan seksual atau dilatih untuk melawan.
Dari dokumen yang berisi kesaksian para korban, didapatkan bahwa para korban penculikan kerap memperkosa, melakukan kawin paksa dan memaksa mereka turut serta dalam serangan bersenjata.