Selasa 14 Apr 2015 22:16 WIB

Kemlu dan Unpad Bentuk Pusat Kajian Asia Afrika

Rep: C01/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu sudut Jalan Asia Afrika, di Bandung, Jawa Barat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Salah satu sudut Jalan Asia Afrika, di Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri (BPPK Kemlu) bekerjasama dengan Universitas Pafjadjaran dalam membentuk Pusat Kajian Asia Afrika. Pembentukkan pusat studi ini dilakukan dalam rangka melestarikan nilai-nilai dalam Dasasila Bandung.

"Kami merasa perlu untuk membuat pusat kajian sehingga nilai-nilai Dasasila Banduny bisa terus dikembangkan," ujar Kepala BPPK Kemlu Darmansjah Djumala di Museum Asia Afrika, Selasa (14/4).

Darmansjah menjelaskan salah satu rencana dari peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ialah membentuk networking atau jaringan. Salah satu pembentukkan jaringan yang bisa dilakukan ialah jalinan hubungan antaruniversitas di negara-negara Asia Afrika.

Oleh karena itu, BPPK Kemlu menilai perlu dibentuk sebuah pusat kajian yang dapat berperan sebagai "infrastruktur" dari hubungan antaruniversitas negara-negara Asia Afrika.

Dari banyaknya universitas di Indonesia, BPPK Kemlu menggandeng Universitas Padjadjaran untuk mewujudkan pusat kajian tersebut. Ada beberapa pertimbangan dibalik terpilihnya Universitas Padjadjaran.

Salah satunya karena Universitas Padjadjaran (Unpad) berkedudukan di Bandung yang merupakan Ibu Kota Asia Afrika sekaligus tempat berlangsungnya KAA pada 1955 yang melahirkan Dasasila Bandung. 

"Sehingga (Unpad) paling pas untuk mengembangkan value Dasasila," lanjutnya.

Darmansjah menyatakan dibentuknya pusat kajian ini sebagai bentuk bahwa peringatan KAA tidak hanya sekedar merayakan "event" tetapi juga merayakan nilai-nilai yang terkandung dalam KAA itu sendiri.

Dengan adanya Pusat Kajian Asia Afrika, nilai Dasasila Bandung bisa terus dikembangkan. Pasalnya, ia menilai Dasasila bandung masih valid untuk digunakan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik-konflik yang saat ini terjadi di beberapa negara Asia Afrika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement