REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Alqaidah Yaman mengumumkan jika pemimpinnya, Ibrahim al-Rubaish tewas akibat serangan pesawat tanpa awak (drone) yang dilancarkan Amerika Serikat, pada Selasa (14/4).
Aljazirah melaporkan, dalam pernyataan online Alqaidah Yaman mengkonfirmasi kematian salah satu pemimpinnya. Namun mereka tak menjelaskan di wilayah mana al-Rubaish tewas.
Kelompok tersebut hanya mengatakan, al-Rubaish berasal dari Qassim, Arab Saudi dan telah menghabiskan dua dekade hidupnya untuk berjihad.
Sebelumnya AS pernah menawarkan imbalan 5 juta dolar untuk siapa saja yang berhasil membunuh atau menemukan al-Rubaish.
Para pejabat Yaman dan AS belum mau berkomentar terkait hal ini. Namun Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan, Alqaidah mendapat banyak keuntungan atas konflik di Yaman.
Konflik Yaman menurutnya juga mempersulit upaya melawan terorisme. Tapi Carter bersumpah mereka akan meneruskan upaya tersebut.
Dalam pesan audio pada Januari, al-Rubaish sempat mendesak serangan dilakukan ke negara-negara Barat. Ia juga menyerukan umat Islam menargetkan siapapun yang mengolok-olok Nabinya umat Muslim.