REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama secara resmi memutuskan, akan menghapus Kuba dari daftar AS mengenai negara-negara penyokong teroris.
Langkah tersebut dilakukan di tengah membaiknya hubungan kedua negara. Kehadiran Kuba dalam daftar tersebut belakangan menjadi ganjalan dalam pemulihan hubungan AS-Kuba. Sebelumnya negara Karibia tersebut masuk dalam daftar AS terkait negara sponsor teror bersama Suriah, Iran dan Sudan.
BBC News melaporkan pada Rabu (15/4), Obama mengatakan pemerintah Kuba tak lagi memberikan dukungan pada terorisme internasional selama enam bulan terakhir. Kuba menurutnya juga memberi jaminan tak akan lagi mendukung aksi terorisme di masa depan.
Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, AS memang masih memiliki beberapa perbedaan terkait kebijakan dan tindakan Kuba. Namun menurutnya kini tak relevan lagi memasukkan Kuba dalam daftar negara penyokong teroris.
Kuba kali pertama ditempatkan dalam daftar tersebut pada 1982. Saat itu AS menuduh Kuba membantu mempromosikan revolusi bersenjata. Menurut laporan tahun 2013, AS juga meyakini Kuba telah menjadi tempat bagi kelompok separatis Basque ETA dan gerilyawan FARC Kolombia.
Namun keputusan Obama menghapus Kuba dari daftar teror itu mendapat kritikan keras dari Senator Republik Marco Rubio. Rubio mengutuk keputusan tersebut dan mengatakan Kuba tetap menjadi negara sponsor terorisme.
"Mereka menjadi pelabuhan buronan Amerika. Negara ini juga membantu Korea Utara menghindari sanksi senjata PBB," kata pria yang berencana maju dalam bursa calon presiden AS 2016 mendatang tersebut.