REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Peternak ikan lele di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jateng, bakal kehilangan tempat usaha. Masalahnya, tercatat 150 petak kolam lele di sana terkena gusur proyek jalan tol Solo-Semarang.
Kini, peternak terpaksa merelakan tempat usahanya untuk pembangunan proyek jalan tol. Dan, peternak mulai ancang-ancang mencari lahan pengganti. Ini baru dilakukan setelah menerima uang ganti-rugi proyek.
''Nilai ganti rugi proyek sudah disetujui. Kini, tinggal menunggu keputusan Gubernur Jateng. Kita sudah ajukan surat persetujuan melalui Pemkab Boyolali. Jadi, tinggal menunggu jawaban dari gubernur saja,'' kata Kepala Desa (Kades) Tanjungsari Joko Sarjono, Rabu (15/4).
Sesuai aturan, kata Joko, pelepasan aset tersebut harus dicarikan tanah pengganti. Lokasi tanah pengganti juga harus dicarikan di desa setempat. Namun, jika terpaksa, bisa dicarikan tanah di desa lain yang terdekat.
Terkait lokasi pengganti, pihak pemerintah desa sudah memiliki gambaran. Hanya saja, belum ada pendekatan lebih lanjut karena menunggu pelepasan aset.
''Kalau melihat patoknya, memang hampir semua petak kolam bakal terkena. Ya, sekitar 150 petak kolam lele terkena gusur,'' katanya.
Dijelaskan, proses pembebasan lahan kolam lele ini membutuhkan waktu yang panjang. Selain melakukan pembahasan, pihaknya juga harus negosiasi tentang harga untuk ganti rugi aset. Selain itu, pihaknya juga belum tahu kapan proyek tol tersebut dimulai.
M Taufik (25) warga Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Boyolali, mengakui, tanah milik orang tua di Desa Bangak, Kecamatan Banyudono, juga terkena proyek tol.
Bahkan, sudah dilakukan musyawarah ganti rugi dan persetujuan ganti rugi. Pihak Panitia Pengadaan Tanah (P2T) memutuskan, ganti rugi untuk zona A Rp 495.000/ m2, zona B Rp 445.000/m2.
''Tanah milik orangtua saya masuk zona B dengan luas 250 m2. Sebenarnya, belum rela melepasnya. Tapi, karena sudah keputusan, ya akhirnya menerima juga,'' tambahnya.
Namun, sayangnya, rencana proyek pembangunan jalan tol Solo-Semarang di daerah ini, juga belum ada kepastian waktunya dimulai.
Sejak ada informasi dan pemasangan pathok, peternak lele sudah tidak memelihara ikan lagi. Sehingga kolam menganggur beberapa lama.