REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Nasional HAM, Anshori Sinungan menilai ada dua kemungkinan yang menyebabkan Saudi Arabia tak memberitahu Indonesia dalam eksekusi Siti Zaenab, tenaga kerja Indonesia. Hal ini kemudian yang menyebabkan Indonesia tak sempat memberikan upaya hukum terbaru karena disatu sisi Indonesia juga sedang menghadapi banyak persoalan.
"Kalau mereka tidak melapor ke Indonesia, maka mereka yang lalai, dan kita wajib untuk protes, tapi bisa jadi mereka tidak ingin melapor karena tak ingin kasus ini menjadi besar, dan kemudian menyita banyak perhatian masyarakat," ujar Anshori, Rabu (15/4).
Anshori menilai bisa saja Saudi sebenarnya hendak melakukan konfirmasi, namun melihat banyaknya kecaman dari negara lain yang mengutuk tindakan eksekusi mati, mereka tak ingin membuat ini menjadi masalah yang besar. Kedua, bisa saja Saudi berpikir Indonesia saja sedang menghadapi proses eksekusi mati bagi dua terpidana mati bali Nine dan tujuh gembong narkoba lainnya. Ini bisa membuat Saudi berpersepsi, Indonesia tidak akan mempermasalahkan eksekusi hukuman mati dan dapat menerima kenyataan bahwa eksekusi akan tetap dilakukan.
Namun, Anshori juga memberi catatan, ketika memang pihak Saudi sudah memberikan informasi namun, pihak KBRI tidak bisa menerima dan menindak lanjuti hal ini, maka negara kita yang memang sudah lalai dalam memberi perlindungan terhadap TKInya.