Rabu 15 Apr 2015 22:39 WIB

Tejaningsih Mengaku tak Pernah Intervensi Badrodin Haiti

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Indah Wulandari
Calon Kapolri tunggal Komjen Pol Badrodin Haiti (ketiga kanan) bersama anggota Komisi III DPR mengelar jumpa pers usai melakukan pertemuan di rumah Badrodin di Jagakarsa, Jakarta, Rabu (15/5).(Republika/Agung Supriyanto).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Calon Kapolri tunggal Komjen Pol Badrodin Haiti (ketiga kanan) bersama anggota Komisi III DPR mengelar jumpa pers usai melakukan pertemuan di rumah Badrodin di Jagakarsa, Jakarta, Rabu (15/5).(Republika/Agung Supriyanto).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini mendatangi kediaman pribadi calon Kapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kedatangan mereka untuk mengenal lebih dekat dengan keluarga sebelum dilakukannya fit and proper test.

Istri Badrodin, Tejanigsih mengaku bangga suaminya dicalonkan sebagai Kapolri. Karena itu, Tejaningsih akan terus memberikan motivasi.

Disamping itu, Tejaningsih mengaku tidak akan mengintervensi suaminya terkait jabatan. "Dari dulu memang tidak pernah, lebih baik sesuai porsi saja," ujarnya usai pertemuan, Rabu (15/4).

Meskipun selama ini, kata Tejaningsih, dirinya bisa melihat kondisi Badrodin jika sedang menghadapi masalah. Dengan situasi tersebut, Tejaningsih menanyakan dan mendoakan agat persoalan cepat selesai.

Pertemuan sendiri berlangsung sekitar dua jam lebih. Dalam kesempatan tersebut, Badrodin memperkenalkan dirinya sendiri, istri, dan kedua anaknya.

Usai perkenalan dari pihak Badrodin, giliran DPR memberikan pertanyaan terutama kepada istri Badrodin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement