Kamis 16 Apr 2015 08:28 WIB
Pembunuhan Deudeuh

Prostitusi Online Bentuk Pergeseran Nilai Moral dalam Keluarga

Deudeuh Alfisahrin
Foto: Twitter
Deudeuh Alfisahrin

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Motif pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin (26 tahun) menunjukkan adanya pergeseran nilai moral dalam lingkup keluarga.

"Mereka (suami) memilih untuk ‘jajan’ daripada harus bercerai. Karena kalau menikah lagi dengan alasan itu (ketidakberfungsian istri secara seksual) menjadi stigma jelek di masyarakat," kata psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Dewi Haroen, dalam rilisnya, Kamis (16/4).

Pilihan itu dilakukan karena, menurutnya, pria memilih mempertahankan rumah tangganya. Lalu, faktor lainnya terkait  kepuasan seksual yang tak terpenuhi oleh kaum istri.

Dewi menilai, saat ini sebagian besar istri cenderung sibuk dengan pekerjaan dan mengurus rumah tangga. Sehingga, ketika suami memerlukan perhatian, istri beralasan lelah.

"Karena suami tidak mau ribut dengan istri maka dia cenderung mencari keluar. Mereka mencari jalan pintas dengan menyewa tenaga dari jasa PSK. Dan, ini transaksi profesional, mereka membeli jasa seperlunya saja," jelasnya.

Dewi pun mengungkapkan, kondisi ekonomi masyarakat saat ini mengalami peningkatan. sehingga pria cenderung 'iseng' dan berupaya mencari variasi karena adanya kejenuhan. Sehingga mereka ingin mencari sesuatu yang fantastis dan sensasional.

Ia pun menyarankan, kontrol sosial keluarga harus difungsikan kembali. Sehingga norma-norma sosial tetap dijaga. Begitu pula dengan kontrol sosial lingkungan terhadap indekos.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement