REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima penyematan baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia (TNI). Upacara penyematan ini dirangkai dengan Apel Kebesaran di Lapangan Merah, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4).
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyematkan langsung baret dan brevet TNI didampingi seluruh Kepala Staf Angkatan dan jajaran TNI lainnya, seperti Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana TNI AdeSupandi, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna.
Penyematan baret dan bravet ini sekaligus menandai masuknya Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI.
Saat tiba di lapangan utama Mabes TNI, Cilangkap, Presiden Jokowi yang menggunakan kemeja putih lengan panjang disambut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan menggunakan panses amfibi Marinir menuju lapangan upacara. Panser Presiden dikawal sejumlah leopard.
Kegiatan yang sekaligus dirangkai dengan Apel Kebesaran TNI itu melibatkan 6.450 personel TNI, terdiri dari 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel TNI AD, 2.500 personel TNI AL, dan 1.550 personel TNI AU.
Upacara diawali dengan atraksi lima penerjun TNI AD, 5 dari TNI AL, dan 20 dari Paskas TNI AU. Mereka mendarat langsung di lapangan upacara mengawal baret yang akan disematkan kepada Presiden Jokowi.
Seusai menghadiri upacara penerimaan brevet TNI, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Bandung, Jawa Barat, untuk melakukan inspeksi persiapan peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrka (KAA).