REPUBLIKA.CO.ID,Pada suatu hari Amirul Mu'minin Umar bin Khatab berkata kepada Abu Hurairah,"Hendaklah kamu hentikan menyampaikan berita dari Rasulullah! Bila tidak, maka akan kukembalikan kau ke tanah Daus!" (yaitu tanah kaum dan keluarganya).
Tetapi, larangan ini tidaklah mengandung suatu tuduhan bagi Abu Hurairah, hanyalah sebagai pengukuhan dari suatu pandangan yang dianut oleh Umar, yaitu agar orang-orang Islam dalam jangka waktu tersebut, tidak membaca dan menghafalkan yang lain, kecuali Alquran sampai ia melekat dan mantap dalam hati sanubari dan pikiran.
Saat sedang dihimpunnya mushaf Alquran saat itu rentan terjadi kesimpangsiuran dan campur-baur antara konten Alquran dan hadist.
Oleh karena ini, Umar berpesan: "Sibukkanlah dirimu dengan Alquran karena dia adalah kalam Allah…". Dan katanya lagi : "Kurangilah olehmu meriwayatkan perihal Rasulullah kecuali yang mengenai amal perbuatannya!"
onislam.net mencatat bahwa Abu Hurairah menghargai pandangan Umar, tetapi ia juga percaya terhadap dirinya dan teguh memenuhi amanat, hingga ia tak hendak menyembunyikan suatu pun dari hadits Rasulullah SAW dan ilmunya.
Demikianlah, setiap ada kesempatan ia tetap menyampaikan hadits yang pemah didengar dan ditangkapnya. Selain sebagai penghapal hadist, Abu Hurairah hidup sebagai seorang ahli ibadah dan seorang mujahid.
Ia tak pernah ketinggalan berjihad dan beribadah.
Di zaman Umar bin Khatthab, ia diangkat sebagai amir untuk daerah Bahrain. Padahal, Umar sebagaimana diketahui adalah seorang yang sangat keras dan teliti terhadap pejabat-pejabat yang diangkatnya.